Shurat-ul Ardh
Ibnu Hauqal nama lengkapnya Muhammad Abul Qasim Ibnu Hauqal, lahir di Nisibi (sekarang Turki) menghasilkan karya Geografi dengan judul Shurat-ul Ardh (The Face of The Earth) yang ditulisnya pada tahun 977 M.
Shurat dalam bahasa Arab artinya Gambar dan dalam bahasa Arab modern juga mencakup arti Poto. Ardh sendiri artinya Bumi. Sehingga Shurat-ul Ardh berarti gambaran atau pelukisan Bumi, yang sebangun dengan bahasa Yunani Geo (Bumi) dan Grafien (Gambar), Geografi; yang juga berarti gambaran atau pelukisan Bumi.
Istilah Geographia sendiri tercatat untuk pertamakalinya sebagai judul karya tulis dari Klaudius Ptolomeaus seorang Yunani warga negara Kekaisaran Romawi dari kota Alexandria (Iskandariah), Mesir pada abad ke-2 M.
Karya ini lah yang mendapatkan penghargaan amat tinggi dari masyarakat Islam Abad Pertengahan dan yang sekaligus menjadi titik tolak untuk perbaikan dan pengembangannya dalam ikhtiar membangun wawasan dunia yang lebih sempurna.
Masalikh-ul Mamalik
Istakhri nama lengkapnya Abu Ishaq Ibrahim Ibnu Muhammad Al Farisi Al Istakhri, lahir di Istakhri (sekarang Iran) menghasilkan karya Geografi dengan judul Masalik-ul Mamalik (Tradition of Countries) pada tahun 951 M.
Masalik dalam bahasa Arab berarti Jalan dan Mamalik berarti Kerajaan. Sehingga Masalik-ul Mamalik artinya gambaran atau pelukisan yang menghubungkan Jalan-Jalan dan Kerajaan-Kerajaan.
Dalam suatu perjalanan di Lembah Indus, Istakhri bertemu dengan Ibnu Hauqal. Pertemuan tersebut membuahkan janji pertemuan kembali di Spanyol untuk membantu menyempurnakan karya Istakhri.
Dengan demikian, Shurat-ul Ardh karya Ibnu Hawqal sesungguhnya merupakan suatu penyempurnaan dan pengembangan terhadap karya Masalikh-ul Mamalik karya Istakhri itu sendiri.
Shuwar Al Aqalim
Al Balkhi nama lengkapnya Abu Zaid Ahmad Ibnu Sahal Al Balkhi, lahir di Shamistiyan, Balkh, Khorasan (sekarang Afghanistan) menghasilkan karya Geografi Shuwar Al Aqalim (Shapes of The Climes/Figure of The Climates/Figure of The Regions) pada 921 M.
Shuwar Al Aqalim merupakan karya yang menggambarkan zona-zona iklim di wilayah-wilayah muka Bumi. Melalui Shuwar Al Aqalim karya Al Balkhi ini karya Masalikh-ul Mamalik karya Istakhri dimaksudkan sebagai sebentuk penyempurnaan dan pengembangan dari karyanya.
Didorong oleh Shuwar Al Aqalim, Al Balkhi mendirikan Balkhi School of Terrestial Mapping di Baghdad (sekarang Irak). Sekolah pertama di dunia yang mengkhususkan pada subjek pengetahuan Geografi dan Kartografi (Survei dan Pemetaan).
Di sana, pelajar-pelajar Al Balkhi mempelajari hal-ikhwal masyarakat, hasil kebudayaan dan adat-istiadat di sepanjang wilayah dunia Islam yang pada masa itu membentang dari Afrika Utara, Semenanjung Iberia, Laut Mediterania di Samudra Atlantik hingga Anak Benua India, daratan China, kawasan Siberia, dan Nusantara di Samudra Hindia/Samudra Pasifik.
Sementara itu corak pemikiran Al Bakhi sendiri sanad keilmuannya dipengaruhi oleh pendahulunya, Al Kindi.
***
Shurat-ul Ardh, Masalikh-ul Mamalik dan Shuwar Al Aqalim merupakan masterpiece atau magnum opus yang menjadi pijakan pembangunan dan pengembangan subjek pengetahuan (disiplin ilmu) Geografi modern, sebagaimana hampir seluruh lapangan-lapangan dalam bidang keilmuan lainnya.
Selain ketiga karya tersebut, sesungguhnya masih banyak lagi judul-judul yang memberikan kontribusi dari masa Islamic Middle Age (Abad Pertengahan Islam) atau Islamic Golden Age (Abad Keemasan Islam) sebagai karya ilmuan-ilmuan Muslim lainnya.
Penulis merupakan ketua Yayasan Buana Varman Semesta (BVS). Adapun Yayasan Buana Varman Semesta (BVS) itu sendiri, memiliki ruang lingkup perhatian yang diwujudkan dalam tiga bidang, yakni: (1) pendidikan (Department of Education) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama The Varman Institute – Pusat Kajian Sunda (2) Ekonomi (Department of Economy) dan (3) Geografi (Department of Geography) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama PATARUMAN – Indigo Experimental Station.
Pada saat ini penulis tinggal di Perumahan Pangauban Silih Asih Blok R No. 37 Desa Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat (merangkap sebagai kantor BVS).
“Menulis untuk ilmu dan kebahagiaan,
menerbangkan doa dan harapan,
atas hadirnya kejayaan umat Islam dan bangsa Indonesia”.