Oleh, Gelar Taufiq Kusumawardhana/The Varman Institute
Ada sebuah pertanyaan menarik dari seorang teman, benarkah Nabi Muhammad SAW memiliki garis keturunan Yahudi? Barangkali harus ditegaskan lebih jelas bahwa Yahudi adalah sistem keyakinan keagamaan (meskipun identik berkembang setelah masa keruntuhan Kerajaan Yehuda dari Bani Yehuda). Sementara Bani Israil adalah anak cucu-keturunan Israil yang merupakan nama lain Nabi Ya’kub AS. Terkadang tidak semua keturunan Nabi Ya’kub AS mengatasnamakan Bani Israil.
Keturunan Al ‘Aisy (Esau) putra Nabi Ishaq AS tentu tidak mengatasnamakan Bani Israil. Dan termasuk diaspora dari komunitas Kerajaan Israil Utara (Kerajaan Efraim yang runtuh oleh Kerajaan Asyuria) yang dimotori oleh Bani Efraim dan Bani Manasye (Bani Yusuf) meskipun keturunan Nabi Yakub AS juga tidak terceritakan menggunakan penisbatan Bani Israil dan bahkan telah dianggap musnah dari wacana dan percaturan sejarah keagamaan Yahudi itu sendiri yang lebih berakar dari Kerajaan Yehuda setelah masa pembuangan di Babilonia.
Garis Silsilah Nabi Muhammad SAW dari Ayah (Abdullah) dan Ayah dari Ayahnya (Abdul Muthalib): Muhammad putra Abdullah putra Abdul Muthalib putra Hasyim putra Abdu Manaf putra Qusay putra Kilab putra Murah putra Ka’ab putra Lu’ay putra Ghalib putra Fihr putra Malik putra Nadhar putra Kinanah putra Khuzamah putra Mudrikah putra Ilyas putra Mudhar putra Nizar putra Maad putra Adnan. (Bani Hasyim-Bani Quraisy-Bani Adnan-Bani Ismail, Arab Musta’ribah)
Garis Silsilah Nabi Muhammad SAW dari Ayah (Abdullah) dan Ibu dari Ayahnya (Fatimah): Muhammad putra Abdullah putra Fatimah putra Amr putra A’idh putra Imran putra Makhzum putra Yaqadzah putra Murah putra Ka’ab putra Lu’ay putra Ghalib putra Fihr putra Malik putra Nadhar putra Kinanah putra Khuzamah putra Mudrikah putra Ilyas putra Mudhar putra Nizar putra Maad putra Adnan. (Bani Makhzum-Bani Quraisy-Bani Adnan-Bani Ismail, Arab Musta’ribah)
Garis Silsilah Nabi Muhammad SAW dari Ibu (Aminah) dan Ayah dari Ibunya (Wahab): Muhammad putra Aminah putra Wahab putra Abdul Manaf putra Zurah putra Kilab putra Murah putra Ka’ab putra Lu’ay putra Ghalib putra Fihr putra Malik putra Nadhar putra Kinanah putra Khuzamah putra Mudrikah putra Ilyas putra Mudhar putra Nizar putra Maad putra Adnan. (Bani Zuhrah-Bani Quraisy-Bani Adnan-Bani Ismail, Arab Musta’ribah)
Garis Silsilah Nabi Muhammad SAW dari Ibu (Aminah) dan Ibu dari Ibunya (Barah): Muhammad putra Aminah putra Barah putra Abdul Uza putra Usman putra Abdu Dar putra Qusay putra Kilab putra Murah putra Ka’ab putra Lu’ay putra Ghalib putra Fihr putra Malik putra Nadhar putra Kinanah putra Khuzamah putra Mudrikah putra Ilyas putra Mudhar putra Nizar putra Maad putra Adnan.(Bani Abdu Dar-Bani Quraisy-Bani Adnan-Bani Ismail, Arab Musta’ribah)
Dari gambaran silsilah tersebut, dapat dilihat jika seluruh nasab Nabi Muhammad SAW; baik dari Bani Hasyim, Bani Makhzum, Bani Zuhrah, dan Bani Abdu Dar semuaya merujuk kepada Bani Quraisy (dimana Quraisy memiliki nama asli sebagai Fihr) dan dengan demikian adalah Bani Adnan dan dengan demikian adalah Bani Ismail (Arab Musta’ribah).
Namun demikian dikarenakan garis silsilah umumnya akan merujuk pada garis silsilah laki-laki, maka Nabi Muhammad SAW merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Bani Hasyim sebagai induk keluarganya yang paling utama (Banu Zuhrah adalah dari garis Ibunya). Hasyim yang memiliki nama asli Amar adalah putra Abdu Manaf. Melalui garis silsilah Hasyim ini, Banu Hasyim terbentuk sebagai percabangan keluarga Bani Quraisy.
Hasyim memiliki saudara kembar yang bernama Abdu Syams yang nantinya akan menurunkan Bani Umayah. Saudara Hasyim satu ayah dan satu ibu lainnya (putra Abdu Manaf putra Qusay dan Atikah putra Murah dari Bani Qais Ailan dari Bani Mudhar dari Bani Adnan dari Bani Ismail) adalah Muthalib, Halah (perempuan), dan Barah (perempuan). Dan saudara satu ayah dari ibu yang berbeda bernama Naufal (putra Abdu Manaf putra Qusay dan Waqidah putra Amar dari Bani Amr dari Bani Quraisy dari Bani Adnan dari Bani Ismail).
Melalui tangan Hasyim ini rute perdagangan Makah tercatat dibangun dan diperkuat. Pada musim dingin bergerak dari Makah menuju Yaman yang terhubung dengan Habasyah (Etiopia) dan pada musim panas bergerak dari Makah menuju ke Syam yang terhubung dengan Basyrah (Irak).
Hasyim telah berhasil membuat perjanjian dagang dengan Bani Ghasan di Syam. Sementara saudaranya, Abdu Syams membuat perjanjian dagang dengan Habasyah. Demikian juga dengan Muthalib yang membuat perjanjian dagang dengan Yaman (Wangsa Himyar). Dan Naufal yang membuat perjanjian dagang dengan Persia (Iran) yang pada saat itu tengah dikuasai oleh Wangsa Sasanid.
Ditangan kepemimpinan Hasyim rute perdagangan terbentuk dengan cara mendistribusikan barang-barang yang tiba dari India menuju pelabuhan Aden kemudian bergerak menju ke kawasan Habasya (Etiopia, Sudan, Eritrea, dan Somalia) Syam, Basyrah, Persia, Mesir, dan Bizantium melalui Mekah dan sebaliknya berhasil dibentuk.
Isteri pertama Hasyim bernama Qailah (Hindu) putra Amr putra Malik dari Bani Khuzaah dari Bani Azad dari Bani Kahlan dari Bani Qahthan (Arab Aribah). Isteri kedua Hasyim bernama Halah (Hindu) putra Amr putra Thalabah dari Bani Khazraj dari Bani Azad dari Bani Kahlan dari Bani Qahthan (Arab Aribah), isteri ketiga kabarnya berasal dari Bani Quda’ah dari Bani Himyar dari Bani Qahthan (Arab Aribah), dimana penulis belum menemukan data namanya. Dan isteri yang keempat bernama Salma putra Amr dari Bani Najjar dari Bani Khazraj dari Bani Azd dari Bani Kahlan dari Bani Qahthan (Arab Aribah).
Melalui kemunculan nama Salma putra Amr dari Bani Najjar dari Bani Khazraj ini sebagian ahli berspekulasi jika Bani Hasyim memiliki garis silsilah Bani Israil (Nabi Ya’kub AS putra Nabi Ishaq AS) dari Bani Ishaq (Nabi Ishaq AS putra Nabi Ibrahim AS) yang memiliki agama Yahudi. Dimana Bani Najjar ini dianggap bagian dari persebaran komunitas Yahudi, dimana leluhurnya berasal dari keluarga Res Geluta (Pimpinan Pembuangan dari Bani Yehuda putra Nabi Ya’kub AS yang memiliki nama lain sebagai Nabi Israil AS) yang pernah mengalami masa pembuangan di Babilonia; setelah penaklukkan Kerajaan Israil Selatan (Kerajaan Yehuda) oleh Kerajaan Babilonia. Dan dengan demikian adalah konsekuensinya terhadap garis keturunan Nabi Muhammad SAW. Pertanyaannya apakah benar?
Bani Najjar adalah bagian dari Bani Khazraj. Dan antara Bani Khazraj dan Bani Aus yang mendiami kota Yastrib yang memiliki nama lain sebagai kota Madinah adalah berasal dari satu keturunan yang sama. Bani Khazraj adalah keturunan dari Khazraj putra Haritsah putra Tsalabah putra Amr Muzaiqiya. Sementara Bani Aus adalah keturunan dari Aus putra Haritsah putra Tsalabah putra Amr Muzaiqiya. Dengan demikian Bani Khazraj dan Bani Aus adalah keturunan yang sama dari Haritsah. Sementara Haritsah putra Tsalabah putra Amr Muzaiqiya berasal dari Bani Azad dan Bani Azad berasal dari Bani Qahtan (Arab Aribah).
Bani Khazraj dan Bani Aus adalah komunitas diaspora dari Yaman dimana ketika kesulitan hidup melanda akibat bendungan Ma’rib mengalami kehancuran, kemudian memencar ke seluruh penjuru Jazirah Arab. Terdapat dua keturunan besar dari Bani Qahthan di Yaman, yang pertama adalah Bani Himyar dan kedua adalah Bani Kahlan. Kedua keluarga tersebut silih berganti memimpin wilayah Yaman sejak masa Kerajaan Saba hingga Kerajaan Himyar. Dan kemudian kemunculan Kerajaan Aksun yang datang dari Habasya menggantikan Kerajaan Himyar.
Agama awal Bani Qahthan adalah Musyrik (Pagan) hingga kemudian pengaruh Nabi Sulaiman AS dari Kerajaan Israil Raya (Kerajaan Israil Bersatu) terhadap Ratu Balqis dari Kerajaan Saba tiba. Pada periode Ratu Saba, kita masih sukar untuk mengatakannya sebagai agama Yahudi. Dalam batas-batas tertentu kita hanya bisa mengatakan masyarakat Yaman dari Bani Qahtan telah mendengar risalah Taurat dari periode Nabi Musa AS dan risalah Jabur (Mazmur) dari periode Nabi Daud AS (melalui garis pernikahan Nabi Sulaiman AS dan Ratu Balqis).
Baru pada periode Kerajaan Himyar (110 SM-525 M), yakni setelah tahun 390 di bawah kepemimpinan Abu Karib As’ad masyarakat Yaman menganut agama Yahudi dalam pengertian pengaruh dari risalah Yahudi (Judaism) periode Babilonia lewat persentuhannya dengan diaspora komunitas Yahudi di Yatsrib. Sementara Kerajaan Aksun sebagai perbandingan di Habasya telah masuk agama Yahudi sejak awal abad ke-4 M hingga tahun 330 M. Dan setelah tahun 330 M, Kerajaan Aksun masuk ke dalam agama Kristen Ortodok Etiopia dan melakukan ekspansi ke Yaman melalui Gubernur Abrahah.
Sebelum masuk Yahudi dari periode Babilonia, sebagaimana Yaman yang masih dalam satu ikatan kekeluargaan dan kebudayaan, Taurat dan Zabur sebenarnya juga telah masuk sejak jauh-jauh hari. Hal ini membuat komunitas Yaman sebagian beragama Yahudi, sebagian beragama Kristen, dan sebagian lagi bertahan pada agama Musyrik (Pagan) hingga periode risalah Nabi Muhammad SAW tiba.
Melalui penelaahan di atas dapat diketahui jika komunitas Khazraj dan Aus bukan bernasab kepada Bani Yehuda dari Bani Israil dari Bani Ishaq (putra Nabi Ibrahim AS), melainkan merujuk kepada Bani Qahthan sebagai Arab Aribah. Memang tidak dipungkiri dengan adanya aliansi antara masyarakat Himyar di Yaman dengan komunitas Yahudi di Madinah seperti Bani Qainuqa, Bani Nadhir, dan Bani Quraizah bahwa masyarakat Bani Khazraj dan Aus sebagian menganut Yahudi (dan mungkin juga terjadi pernikahan silang) sebagaimana ditegaskan dalam Piagam Madinah pada periode Nabi Muhammad SAW. Sehingga jika pertanyaannya apakah Bani Najjar beragama Yahudi? Ya ada yang beragama Yahudi. Dan apakah Bani Najjar diaspora Res Geluta dari Babilonia, sejauh data menunjukkan bukan. Bani Najjar sebagai bagian dari Bani Khazraj dan juga Bani Aus adalah Bani Azad dari Bani Kahlan dari Bani Qahthan (Arab Aribah).
Satu lagi perlu dilihat datanya, bahwa Bani Khazraj dan Banu Aus dari garis silsilah perempuan disebut juga Bani Qailah. Qailah berasal dari nama Qailah putra Kahil isteri dari Haritsa putra Tsalabah. Pada garis ini menunjukkan jika Qailah putra Kahil adalah bagian dari apa yang disebut dengan Bani Qudha’ah. Sebagian ahli memang mengatakan jika Bani Qudha’ah menerapkan juga sistem garis silsilah dari pihak perempuan (matri lineal).
Bani Qudhaah adalah keturunan dari Qudhaah putra Malik putra Amr putra Murrah putra Zaid putra Himyar, dengan demikian kita tahu bahwa Banu Qudhaan adalah Banu Himyar dan Banu Himyar adalah Banu Qahthan (Arab Aribah) dari Yaman. Suatu riwayat mengatakan bahwa ibu dari Qudhaah sepeningal suami pertamanya menikahi Maad putra Adnan (Bani Ismail). Hal ini yang membuat Bani Qudhaah yang mendiami kawasan Syam terkadang dinisbatkan kepada Bani Maad dan terkadang kepada Bani Qudha’ah yang berarti Bani Himyar. Sepertinya antara Bani Maad dan Bani Qudhaah telah mengalami suatu persekutuan yang kuat di kawasan Syam antara satu dengan yang lainnya lewat garis pernikahan. Melalui penelaahan data tambahan dari garis silsilah perempuan Bani Khazraj dan Bani Aus yang disebut Bani Qailah dari Bani Qudhaah jelas menunjukkan garis silsilah sebagai Bani Himyar dari Bani Qahthan (Arab Aribah), yang terikat persekutuan kuat dengan Bani Maad dari Bani Adnan (Bani Ismail). Dengan demikian sempurna penelaahan jika Nabi Muhammad SAW dari garis silsilah Salma putra Amr dari Bani Najjar bukan berasal dari komunitas Res Geluta Yahudi Babilonia yang berada di Madinah.
Jika ingin melakukan penelitian lebih lanjut, kita bisa melakukan analisa juga terhadap isteri-isteri dari garis leluhur laki-laki Nabi Muhammad SAW secara menyeluruh. Seperti isteri dari Abdullah, Abdul Muthalib, Hasyim, Abdu Manaf, Qusay, Kilab, Murah, Ka’ab, Lu’ay, Ghalib, Fihr (Quraisy), Malik, Nadhar, Kinanah, Khuzamah, Mudrikah, Ilyas, Mudhar, Nizar, Maad, Adnan, dan tentu saja Nabi Ismail AS; pada lain kesempatan.
Penulis merupakan ketua Yayasan Buana Varman Semesta (BVS). Adapun Yayasan Buana Varman Semesta (BVS) itu sendiri, memiliki ruang lingkup perhatian yang diwujudkan dalam tiga bidang, yakni: (1) pendidikan (Department of Education) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama The Varman Institute – Pusat Kajian Sunda (2) Ekonomi (Department of Economy) dan (3) Geografi (Department of Geography) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama PATARUMAN – Indigo Experimental Station.
Pada saat ini penulis tinggal di Perumahan Pangauban Silih Asih Blok R No. 37 Desa Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat (merangkap sebagai kantor BVS).
“Menulis untuk ilmu dan kebahagiaan,
menerbangkan doa dan harapan,
atas hadirnya kejayaan umat Islam dan bangsa Indonesia”.
[…] Raja Abrahah. Allah SWT pun mengirimkan burung ababil untuk membinasakan mereka. Nabi Muhammad lahir dari ibu bernama Aminah dan ayah bernama Abdullah. Beliau lahir sebagai anak yatim dikarenakan […]
[…] Raja Abrahah. Allah SWT pun mengirimkan burung ababil untuk membinasakan mereka. Nabi Muhammad lahir dari ibu bernama Aminah dan ayah bernama Abdullah. Beliau lahir sebagai anak yatim dikarenakan […]