Masjid Tulip Siberia

Menengok Khanate Sibir (Kesultanan Siberia) — Tahun 1552 M Khanate Kazan yang dipimpin Khan terakhir Yedegar Mokhammed jatuh dalam pangkuan Adipati (Duke) Moscow Ivan IV, Vasilyevich yang kemudian hari menjadi Tsar Rusia.

Khanate Kazan ini dibangun oleh etnik Tartar-Bulgaria di sekitar wilayah Volga-Bulgaria sejak tahun 1438 M. Secara silsilah, dinasti dari Khanate Kazan ini mengambil garis leluhurnya kepada sosok Tugh Temur; yakni anak ke-13 dari Jochi. Sementara Jochi sendiri adalah merupakan anak pertama dari Jenghis Khan, sang pendiri Khaganate Mongol.

Setelah kekalahannya, Khanate Kazan dimasukkan kedalam wilayah Kekaisaran Rusia dengan menempatkan keluarga pedagang Stroganov sebagai penguasanya. Atas kewenangan Tsar Ivan IV Vasilyevich, keluarga Stroganov kemudian menyusun organisasi tentara bayaran sejak tahun 1570 M. Tersebutlah nama Vasily “Yermak” Timofeyevich Alenim sebagai pimpinan ekspedisinya.

Kabarnya Yermak ini berasal dari suku Kosak, yang bisa jadi masih dari rumpun bangsa Tartar itu sendiri. Dalam hal ini, Yermak tidak sendirian bersama suku bangsa Kosak saja. Melainkan ia merangkum kolaborasi kekuatan dari rumpun suku bangsa Tartar secara umum dan juga rumpun bangsa Eropa Timur yang meliputi bangsa Rusia, Lithuania dan juga Jerman. Pada tahun 1582 M ekspedisi dimulai.

Target Kekaisaran Rusia selanjutnya setelah Khanate Kazan adalah Khanate Sibir yang menguasai wilayah Siberia. Tempat dimana Laut Artik dan Selat Bering yang strategis terhampar di Timurnya. Dengan demikian Khanate Kazan, hanyalah pintu masuk bagi penaklukan sesungguhnya; yakni Khanate Sibir. Yang lebih kita kenal dengan sebutan Kesultanan Siberia.

Masjid Tulip Siberia
Masjid Tulip Siberia (sumber: ddhongkong.org)

Sebagaimana Khanate Kazan, Khanate Sibir tau Kesultanan Siberia juga dibangun oleh suku Tartar yang tidak bisa dilepaskan dari gambaran utuh Khaganate Mongol itu sendiri. Secara silsilah, Khanate Sibir juga mengambil leluhurnya kepada Shiban yang juga merupakan putra dari Jochi, sementara Jochi sendiri adalah putra dari Jenggis Khan, sang pemersatu wilayah kekuasaan etnik Tuki-Mongol (Turk).

Demikian juga Kubilai Khan yang menjadi pendiri bagi dinasti Yuan di China, atau Temur yang menjadi pendiri dinasti Mogul di India, atau Hulagu yang menjadi pendiri dinasti Ilkhan di Irak-Iran juga mengambil silsilah yang sama kepada Jengghis Khan ini.

Pada tahun 1598 M, wilayah Kesultanan Islam paling Utara itu jatuh. Bukan tanpa perlawanan, hanya saja aliansi Khanate Krimea dan Khanate Sibir tidak begitu tangguh untuk menahan arus kedatangan Kekaisaran Rusia dari arah pegunungan Ural. Sebagaimana Khaganate Otoman (Daulah Turki Usmani) dan Khanate Krimea juga tidak cukup tangguh untuk mempertahankan Khanate Kazan.

Melalui perintisan jalur Tsar Ivan IV Vasilyevich ini, tanah Alaska sebagai bagian dari Benua Amerika paling Utara itu juga akhirnya jatuh kedalam pelukan Tsar Chaterin II. Alaska dan Kanada, tampaknya suatu wilayah yang mulanya berada di dalam dilayah geografi politik atau setidaknya suatu kontak pengaruh dan perdagangan dengan Khaganate Sibir (Kesultanan Siberia) yang menghubungkan dengan jantung perdagangan utama lainnya di daratan seperti Bukhara di Asia Tengah bahkan hingga Basrah di Asia Barat Daya.

***

Sebagai catatan, Khan, Ghan, Han dan beberapa variasi fonetik lainnya secara umum berarti Pemimpin dalam kebudayaan masyarakat Turk yang meliputi Turki dan Mongol. Wilayah Ulayat atau Kawasan Geo-Politik Kekuasaan Adatnya disebut Khanate dan Khaganate. Khanate lebih kecil skupnya jika dibandingkan Khaganate.

Rumpun Turk dibagi dua, Turk Barat yang menjadi representasinya adalah bangsa Turki dan Turk Timur yang menjadi representasinya adalah bangsa Mongol. Dalam dokumen lama bangsa Turk kemungkinan identik atau terhubung dengan aliansi kuno bangsa Saka (Sanskrit) atau Scythia (Yunani/Latin) yang dalam klasifikasi ilmiah, suku ini masuk pada kategori Iranian Saka. Sementara dalam dokumen Tiongkok, suku Turk ini identik dengan nama Xiongnu.

Sistem keyakinan dasarnya adalah agama Saman dan kemudian mengikuti perkembangan yang terjadi sehingga didapati menganut sistem keyakinan Majusi, Budha, Yahudi, dan Nasrani. Kemudian hari anak-cucu penggempur kota Baghdad dari Dinasti Abasiah (Kekhalifahan Abbasiyah) ini sebagian besar menjadi pemeluk agama Islam. Kecuali Yuan China, namun demian bayak pejabat tinggi sipil maupun militer diduduki oleh komunitas Islam.

Secara baku Tatar masuk ke dalam rumpun Turki (Turk Barat), namun dengan didapatinya garis silsilah Jenggis Khan dari Mongol; maka kemungkinan dapat diduga adanya suatu pembauran antara garis silsilah Turki dan Mongol di sekitar Bulgaria ini.

ditulis oleh

Gelar Taufiq Kusumawardhana

Penulis merupakan ketua Yayasan Buana Varman Semesta (BVS). Adapun Yayasan Buana Varman Semesta (BVS) itu sendiri, memiliki ruang lingkup perhatian yang diwujudkan dalam tiga bidang, yakni: (1) pendidikan (Department of Education) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama The Varman Institute – Pusat Kajian Sunda (2) Ekonomi (Department of Economy) dan (3) Geografi (Department of Geography) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama PATARUMAN – Indigo Experimental Station.

Pada saat ini penulis tinggal di Perumahan Pangauban Silih Asih Blok R No. 37 Desa Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat (merangkap sebagai kantor BVS).

"Menulis untuk ilmu dan kebahagiaan,

menerbangkan doa dan harapan,

atas hadirnya kejayaan umat Islam dan bangsa Indonesia".