Apakah Umat Islam Memiliki Harapan Pada Setiap Tantangan dan Hambatan Yang Hadir Dihadapan?
Oleh Chye Retty Isnendes & Gelar Taufiq Kusumawardhana
Dengan demikian, bahaya bukan terletak pada undang-undangnya itu an sich melainkan terletak pada tafsir yang didukung oleh kekuasaan dan keuangan negara. Apa basis ideologi dan filsafat yang dianut oleh rezim penguasa maka itulah yang akan mengejawantah di dalam struktur praktis ilmu, kebudayaan, dan peradaban nasional dan lokal.
Apabila pemangku kekuasaan bersifat sekular maka hasilnya tentu saja akan bersifat tidak peduli dan tidak mementingkan aspek Pemajuan Kebudayaan melalui dasar-dasar filsafat dan ideologi Islam. Dan dalam tingkatan ekstrim akan secara halus dan terang-terangan Pemajuan Kebudayaan akan digunakan untuk mengeliminasi peran Islam di dalam jalinan ilmu, kebudayaan, dan peradaban masyarakatnya.
Umat Islam telah terbukti berabad-abad mampu mengatasi setiap rintangan dan hambatan yang ada. Umat Islam mampu memecahkan persoalannya baik melalui pendekatan kekuasaan (struktural) maupun pendekatan kebudayaan (kultural).
Ketika Islam tidak memiliki kekuasaan sebagaimana Islam masuk dan di rintis di Nusantara dan Tatar Sunda, namun demikian para alim ulama penyebar Islam dan Wali Songo telah terbukti mampu menerapkan cara kerja kebudayaan dengan halus dan cerdas sehingga proses Islamisasi ilmu, kebudayaan, dan peradaban masyarakat dapat dicapai secara umum dan merata tanpa hambatan.
Bukan hanya Islam dapat tersosialisasi menjadi anutan mayoritas masyarakat, namun demikian Islam pada akhirnya mampu menjadi landasan dari kekuasaan dan politik kenegaraan itu sendiri sebagai suatu keberhasilan dalam merain pendekatan struktural merangkak dari dasar-dasar pendekatan kultural.
Pendekatan Wali Songo dan pendekatan Islamic Golden Age (IGA) pada saat ini dapat diterapkan dan direvitalisasi untuk melakukan perimbangan dan persaingan di dalam memperebutkan aspek pemanduan dan pendampingan tahap perkembangan ilmu, kebudayaan, dan peradaban dengan basis ideologi dan kepentingan pragmatik lainnya secara legal dan konstitusional.
Demikian pandangan dan urun rembug yang dapat kami sampaikan.
Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan kemenangan di dalam memecahkan segala persoalan umat dan bangsa Indonesia.
Pusat Kajian Sunda – The Varman Institute (TVI) merupakan unit unggulan yang berada di bawah Bidang Pendidikan Pengajaran dan Pelatihan (Department of Education, Teaching, and Training) dari Yayasan Buana Varman Semesta (BVS).