Di dalam bahasa Inggris modern, Seni disebut dengan Art. Kata Inggris modern Art diambil dari bahasa Inggris pertengahan Art. Sementara kata Inggris pertengahan Art diambil dari bahasa Prancis lama Art. Adapun kata Prancis lama Art diambil dari bahasa Latin Artem. Dan kata Latin Artem diambil dari kata Latin Ars.

Kata Latin Artem dan Ars ini memiliki keterhubungan makna dan bahasa dengan kata Yunani Arti, kata Persia lama Arta, kata Zend/Avesta Asa, dan kata Sanskerta Rta. Adapun pada fase kuno ini baik Artem dan Ars, Arti (dan Ararisko), Arta, Asa, dan Rta (dan Aram) berarti benar (right) dan kebenaran (truth).

Dari makna dasar (etimologi) sebagai benar dan kebenaran ini seiring waktu kemudian berkembang makna baru (terminologi) sebagai kepatutan, kesesuaian, kecocokan, kepantasan, kewajaran (fitting), kemudian sebagai peralatan, perlengkapan, alat kerja, barang-barang (tool), dan senjata (weapon).

Adapun kata Inggris Art untuk menyatakan Seni pada bahasa Inggris modern dan pertengahan tersebut, digunakan untuk menggantikan istilah sebelumnya yang sudah berkembang untuk menyatakan Seni di dalam bahasa Inggris lama, yakni Craeft dan List yang bersifat sinonim (yang mana keduanya diambil dari rumpun bahasa Jermanik).

Kata Craeft dan List meskipun tidak secara khusus digunakan untuk menyatakan Seni (Art dalam makna modern), namun demikian kata Craeft dan List tersebut masih bertahan dan memasuki fase bahasa Inggris modern menjadi kata Craft dan List.

Tampaknya, perubahan istilah Craeft dan List di dalam bahasa Inggris lama dan pertengahan sehingga kemudian berubah menjadi Art sejak masa bahasa Inggris pertengahan dan modern, digunakan untuk menunjukkan adanya pergeseran paradigma baru dalam masalah memaknai ekspresi dan artikulasi Seni yang semula bersifat teknis dan pragmatis (pertukangan dan kerajinan) menjadi bersifat teoretik dan idealis (diskursus soal kebenaran dan kepatutan).

Karena meskipun aspek kata Latin Artos dan Ars selain memiliki makna teoretik dan idealis dan sekaligus memiliki makna teknis dan pragmatis pada tahapan selanjutnya. Namun demikian untuk menunjukkan aspek ekspresi teknis dan pragmatis dari kerja, kekaryan, pertukangan, dan pembuatan benda-benda bernilai guna dalam kehidupan cenderung memiliki makna dan istilah kata yang lainnya, yakni Technicus.

Kata Latin Technicus tersebut, di dalam bahasa Yunani disebut Tekhnicos. Adapun kata Yunani Tekhnikos diambil dari kata Yunani Tekhne. Adapun kata Tekhne di dalam bahasa serumpun seperti Zend/Avesta disebut Tasati dan di dalam bahasa Sanskerta disebut dengan kata Taksati yang berasal dari kata dasar Sanskerta Taks (bandingkan dengan kata Yunani Tekhne dan kata Latin Texo).

Pertanyaannya: dari mana kata Seni yang digunakan di dalam bahasa Indonesia modern untuk menyatakan kata Art dalam bahasa Inggris modern?

Sebagian analisa mengatakan bahwa kata Seni berasal dari bahasa Belanda (Ducth) Genie yang diartikan sebagai Jenius. Kata Genie di dalam bahasa Belanda tersebut tentu saja berasal dari bahasa Prancis Genie yang pada gilirannya berasal dari bahasa Latin Genius (belum mencapai akar makna awalnya).

Namun demikian, argumentasi bahwa kata Seni di dalam bahasa Indonesia modern dari kata Genie di dalam bahasa Belanda sepertinya tidak berpijak kepada analisa yang kuat dan kokoh. Karena di dalam bahasa Belanda, kata Seni disebut dengan kata Kunst yang berasal dari rumpun bahasa Jermanik.

Yang paling memungkinkan adalah bahwa kata Seni di dalam bahasa Indonesia modern berakar dari kata Sanskerta Sani yang berarti pemberian atau hadiah (bisa dibandingkan kata Sanskrit Sana atau Sunu berarti anak atau putra yang bisa dibandingakan kata Latin Gene; secara umum bisa diartikan kelahiran atau penciptaan). Kata Seni ini kemungkinan dirakit pada periode modern untuk mengimbangi paradigma Seni baru masyarakat Barat dalam pengertian Art. Karena Seni dalam akar pengertian Sanskerta lama haruslah menggunakan kata Taksati yang berakar dari kata Taks atau Taksa.

Adapun jika mau benar-benar berpijak secara lebih abstak, teoretik, dan idealis maka gunakanlah kata Rta yang variasi fonetik dan pembentukam kata lainnya akan berubah menjadi kata antara lain Arta, Artos, dan Harta. Makna kebenaran yang kemudian berkembang menjadi kata kekayaan, kemakmuran, dan harta-benda.

Jadi jika kita menelusuri perkembangan Seni dari aspek Kebahasaan, kita akan mengetahui bahwa Seni semula satu dan tidak bisa dipisahkan dari Teknik. Atau dengan istilah lain bahwa antara Seni dan Keinsinyuran adalah merupakan itu-itu juga.

Sehingga Seni lebih cenderung secara konseptual berasal dari satu fakultas atau satu payung gagasan yang bersifat umum dengan Teknik dibandingkan dengan Sastra. Sastra dalam pengertian luas sebagai Literature ataupun Sastra dalam pengertian sebagai rumpun tulisan-tulisan fiksi.

Terkait uraian soal hakikat Sastra bisa ditelusuri pada waktu yang lain. Namun pada kesempatan kali ini, perlu untuk disampaikan temuan dari aspek kajian kebahasaan bahwa Seni pada mulanya bersifat teknis dan pragmatis hingga kemudian berkembang menjadi lebih teoretik dan idealis.

Namun demikian, Seni tidak akan mampu untuk menghilangkan jejaknya sebagai suatu ikhtiar kerja manusia untuk mempermudah, melengkapi, memantaskan, dan memperkaya kualitas hidup manusia. Dan bukannya untuk menggiring manusia kepada zona kehampaan.

Batujajar, 14 September 2022

ditulis oleh

Gelar Taufiq Kusumawardhana

Penulis merupakan ketua Yayasan Buana Varman Semesta (BVS). Adapun Yayasan Buana Varman Semesta (BVS) itu sendiri, memiliki ruang lingkup perhatian yang diwujudkan dalam tiga bidang, yakni: (1) pendidikan (Department of Education) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama The Varman Institute – Pusat Kajian Sunda (2) Ekonomi (Department of Economy) dan (3) Geografi (Department of Geography) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama PATARUMAN – Indigo Experimental Station.

Pada saat ini penulis tinggal di Perumahan Pangauban Silih Asih Blok R No. 37 Desa Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat (merangkap sebagai kantor BVS).

"Menulis untuk ilmu dan kebahagiaan,

menerbangkan doa dan harapan,

atas hadirnya kejayaan umat Islam dan bangsa Indonesia".