Panen Perdana Gerakan Pilihan Sunda

Ahad, 28 November 2021, berlangsung kegiatan “Panen Perdana, Pare Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis) 01 dan 02 Untuk Ketahanan Negeri”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di komplek Kolam Renang Islami Ciherang, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung dan areal pesawahan yang terhampar luas dan terintegrasi di sekitarnya.

Kegiatan Panen Perdana, merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis), suatu perkumpulan yang dilahirkan kembali dalam rangka melanjutkan cita-cita Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis), yang menjadi salah-satu partai lokal kontestan pemilu pada tahun 1955. Setelah pemilu 1955 M, Gerpis memiliki satu orang wakilnya dalam badan Konstituante 1956-1959 M, yakni Sutisna Senjaya; sebelum akhirnya badan Konstituante yang tengah bersidang berkepanjangan dibubarkan oleh peristiwa Dekrit Presiden 5 Juli 1959 M.

Jika dahulu, Gerpis terjun secara teknis dan praktis menjadi wahana saluran politik masyarakat Sunda dalam panggung kontestasi pemilu nasional, maka Gerpis saat ini lebih merupakan gerakan nilai, moral, dan sosial soal pentingnya masyarakat Sunda yang merupakan jumlah suku bangsa kedua terbesar di panggung nasional tersebut untuk bisa lebih berdaya dan memberikan warna dalam kepemimpinan nasional, selain mengolah ulang persoalan-persoalan wacana identitas dan jati diri masyarakat Sunda, dan juga persoalan-persoalan nasib dan keadaan lingkungan dan wilayah Tatar Sunda.

Gerpis, yang seringkali mengkritisi persoalan-persoalan politik dalam kerangka nilai, moral, dan sosial baik terhadap wacana pemerintahan lokal maupun nasional, kini juga melahirkan suatu gerakan yang lebih teknis dan praktis yakni memasuki gagasan soal pentingnya wacana ketahanan pangan, dalam hal ini nilai penting beras (Sunda: Pare) dan lahan persawahan untuk terus lestari dan memiliki daya sokong yang baik dalam kehidupan pangan masyarakat Sunda.

Seperti yang dikatakan Andri Perkasa Kantaprawira bahwa “Kita ingin design Tata Ruang West Java Provence (Provinsi Pasundan) yang pernah dirancang Belanda berdasar culture tanah dan culture budaya di-reinventing lagi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, karena telah terbukti unggul dalam memasuki pasar dunia dengan komoditi tembakau, teh, kopi, padi dan lain sebagainya”.

Untuk mewujudkan hal demikian, Gerpis sejak satu tahun yang lalu telah melakukan riset pada lahan Haji Endang Sulaeman yang dijadikan laboratorium pertanian Gerpis. Atas kebaikan Haji Endang Sulaeman, Gerpis mulai melakukan riset dan pengembangan padi dan pesawahan dengan luas 13,5 hektar; suatu lahan pesawahan yang masih luas terhampar dan terintegrasi milik keluarga besar pemilik Hotel Pajajaran Bogor.

Kegiatan Panen Perdana dimulai oleh pembawa acara, Rita Rossie (Bendahara Gerpis) yang didampingi oleh Dr. Nina Kurnia Hikmawati (Sekretaris Gerpis), pemanjatan doa oleh salah-seorang Ustadz dari Ciherang, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Andri Perkasa Kantaprawira (Ketua Gerpis), Dra. Ir. Hj. Eni Sumarni, M. Kes. (anggota DPD RI untuk Jawa Barat/Gerpis), dan terakhir Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat).

Rombongan Gubernur Ridwan Kamil dan isteri Atalya Praratya, datang sekitar 20 menit sebelum kegiatan Panen Perdana berlangsung masing-masing dengan cara mengendarai sepeda motor dari pusat Kota Bandung menuju Ciherang, Banjaran, Kabupaten Bandung. Kedatangannya disambut hangat pengurus Gerpis, tokoh masyarakat baik dari kalangan undangan maupun masyarakat sekitar, dan para wartawan media yang telah menantinya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) dan isteri Atalya Praratya (Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat), Iwan Sulandjana (mantan Pangdam III/Siliwangi), Dra. Ir. Hj. Eni Sumarni (DPD RI untuk Jawa Barat/Senior Gerpis), Kurnia Fajar (Direktur PT. Agro Jawa Barat), Dindin S. Maolani (Pengacara Legal dan Managemen Korporat), Andri Perkasa Kantaprawira (Ketua gerpis) dan istri, Avi Taufik Hidayat (Ketua Kongres Sunda 2022/Gerpis), Danni Sugiri (Ketua Paseban/Gerpis), Wawan (Gerpis/Trah Iman), Dr. Chye Retty Isnendes (Sastrawati/Akademisi/Varman Institute), Gelar Taufiq Kusumawardhana (House of Varman/Varman Institute), Kholil Aksan Umar Zein (Ketua Forkodetadda Jabar/Waketum IPHI), Ir. Hari Kartana (Mantan Dirut Indosat), Rita Rossie (Bendahara Gerpis), Dr. Nina Kurnia Hikmawati (Akademisi/Sekretaris Gerpis), Ida Widaningsih (Seniman/Alumni Sastra Sunda), tokoh-tokoh masyarakat, komunitas, seniman, dan warga petani Ciherang, Banjaran, Kabupaten Bandung.

Setelah menyelesaikan rangkaian sambutan-sambutan, Andri Perkasa Kantaprawira yang mewakili Gerpis bersama dengan Kurnia Fajar yang mewakili PT. Agro Jawa Barat melakukan penandatanganan M.o.U yang berkaitan dengan kerja sama mengai program-program ketahanan pangan yang akan memasuki tahapan yang lebih serius dan fokus untuk kedepannya.
Tanaman padi yang dijadikan riset dan eksperimental di laboratorium sawah Ciherang berasal dari sumber padi buhun atau buyut asal Ciomas, Banten. Padi asal Ciomas, Banten dengan teknik penanaman perlubang sebanyak 20-30 bibit tersebut disososialisasikan kembali oleh anggota Gerpis dari Kelompok Kerja Agraris Hazairin dan Anton yang mengawinkannya dengan teknik Salibu (tanpa tandur), yang kemudian diberikan kode 01 dan 02.

Dengan sistem irigasi yang baik, sistem pemupukan daur organik dan alamiah, ditambah dengan teknik Ciomas dan Salibu sebagai hasil riset dan eksperimental Hazton (Hazairin-Anton), produktifitas hasil panen meningkat, masa panen lebih cepat, dan tanpa melakukan penanaman benih lagi hingga hingga tiga kali panen.

Dengan adanya perhatian Gerpis terhadap ketahanan pangan dan komoditas utama beras dan lahan pesawahan, mudah-mudahan bisa mendorong pada perhatian seluruh masyarakat Jawa Barat dan Tatar Sunda pada khususnya dan masyarakat nasional pada umumnya untuk kembali mencintai dunia pertanian sebagai gaya hidup yang mulia dan membanggakan. Dan secara teknis dan praktis membawa kembali kepada hasil kerja berupa kemakmuran dan kemandirian.


Wilujeng!

Ditulis oleh Gelar Taufiq Kusumawardhana, Jaro Puhu House of Varman, kontributor tulisan di Varman Institute, mahasiswa S2 Pasca Sarjana Sejarah Peradaban Islam UIN SGD Bandung

Telah dikonfirmasi dan dikoreksi oleh Andri Perkasa Kantaprawira (Ketua Gerpis)

ditulis oleh

Varman Institute

Pusat Kajian Sunda - The Varman Institute (TVI) merupakan unit unggulan yang berada di bawah Bidang Pendidikan Pengajaran dan Pelatihan (Department of Education, Teaching, and Training) dari Yayasan Buana Varman Semesta (BVS).