
Kelompok-kelompok kedatangan Ahlul Bait (‘People of the House’) ke kawasan Indonesia lama datang secara bergelombang pada periode waktu yang berlainan-berlainan.
Salah-satu pokok yang paling dikenal menjadi pijakan adalah keturunan dari Abdul Malik. Namun demikian keluarga Abdul Malik bukan merupakan satu-satunya pokok. Demikian juga keluarga Abdul Malik bukan akan menjadi yang pertama dan juga bukan akan menjadi yang terakhir dari gelombang kedatangan mereka.
Gelombang yang pertama yang terkenal di dalam tradisi lisan dan catatan-catatan tradisional masyarakat Aceh dan termasuk dicatat oleh masyarakat Brunei dan masyarakat Moro, yang dapat menjadi kandidat kelompok dan gelombang kedatangannya yang paling awal adalah Syahriansyah Salman Al Farisi alias Sasaniah Salman (Ibnu Abdullah Al Bahar ibnu Ali Zainal Abidin atau Abdullah ibnu Abdullah Al Bahar ibn Ali Zainal Abidin) yang menikah dengan Puteri Mayang Seuludong.
Hasil pernikahan Abdullah ibn Abdullah Al Bahar ini yang akan menghasilkan empat orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan: Syahri Tanti/Tanwi (Jeumpa), Syahri Poli (Pedir), Syahri Nuwi/Nawi (Perlak), Syahri Dito/Duli (Lamuri), dan Makhdum Tansyuri (Perlak). Empat orang anak laki-laki ini yang kemudian akan menjadi pokok keluarga Suke Imum Peut (Suku Imam Empat).
Sementara Makhdum Tansyuri yang merupakan seorang perempuan akan dinikahi oleh arus kedatangan baru yang menyusul tidak lama berselang dengan nama Ali Al Mu’tabar ibnu Muhammad An Nafs Az Zakiya yang merupakan putra dari Muhammad An Nafs Az Zakiya ibnu Jafar As Shodiq (Nakhoda Khalifah) yang kemudian akan menjadi pangkal sisilah Perlak.

Penulis merupakan ketua Yayasan Buana Varman Semesta (BVS). Adapun Yayasan Buana Varman Semesta (BVS) itu sendiri, memiliki ruang lingkup perhatian yang diwujudkan dalam tiga bidang, yakni: (1) pendidikan (Department of Education) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama The Varman Institute – Pusat Kajian Sunda (2) Ekonomi (Department of Economy) dan (3) Geografi (Department of Geography) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama PATARUMAN – Indigo Experimental Station.
Pada saat ini penulis tinggal di Perumahan Pangauban Silih Asih Blok R No. 37 Desa Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat (merangkap sebagai kantor BVS).
“Menulis untuk ilmu dan kebahagiaan,
menerbangkan doa dan harapan,
atas hadirnya kejayaan umat Islam dan bangsa Indonesia”.