Kekasih,
bagaimana bisa engkau masih menunggu sajak-sajakku tiba,
ketika sajak-sajakku telah menjelma mataair,
yang bermuara menuju hatimu.
Kekasih,
bagaimana bisa engkau masih menunggu sajak-sajakku datang,
ketika sajak-sajakku telah menapaki setapak,
yang memuncak menuju hatimu.
Kekasih,
bagaimana bisa engkau masih menunggu sajak-sajakku muncul,
ketika sajak-sajakku telah menjadi bahtera,
kang bersandar menuju hatimu.
Kekasih,
sajak-sajakku memang telah berhenti,
kata-kataku memang telah menghilang,
dihadapan wajahmu dan tatapan matamu,
yang belum sepenuhnya tuntas kubaca.
29 Oktober 2021
: Iluminasi dari naskah puisi Arab Hadits Bayad wa Riyad, akhir abad ka-12 M
Penulis merupakan ketua Yayasan Buana Varman Semesta (BVS). Adapun Yayasan Buana Varman Semesta (BVS) itu sendiri, memiliki ruang lingkup perhatian yang diwujudkan dalam tiga bidang, yakni: (1) pendidikan (Department of Education) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama The Varman Institute – Pusat Kajian Sunda (2) Ekonomi (Department of Economy) dan (3) Geografi (Department of Geography) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama PATARUMAN – Indigo Experimental Station.
Pada saat ini penulis tinggal di Perumahan Pangauban Silih Asih Blok R No. 37 Desa Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat (merangkap sebagai kantor BVS).
“Menulis untuk ilmu dan kebahagiaan,
menerbangkan doa dan harapan,
atas hadirnya kejayaan umat Islam dan bangsa Indonesia”.