Di Negara Amerika Serikat (United States of America), terdapat dua partai politik besar. Pertama, Partai Republik (Republican Party) dan kedua, Partai Demokrat (Democratic Party). Partai Republik adalah partai sayap kanan dengan ideologi Liberalisme dan Partai Demokrat adalah partai sayap kiri dengan ideologi Sosialisme.
Sosialisme itu sendiri memiliki spektrum yang cukup majemuk. Misalnya saja Sosialisme-Nasionalisme seperti yang dikembangkan Nazi (National-Socialist) yang didirikan di Jerman pada tahun 1920 M yang kemudian akan disebut Fasisme.
Kemudian Sosialisme-Komunisme yang kemudian akan disebut Komunis. Representasi Komunisme untuk pertamakalinya diletupkan dalam model Revolusi Bolsevik pada Oktober 1917 M (kalender Julian). Tapi cita-cita dasar idealnya adalah La Commune de Paris (Komunis Paris) pada Maret-Mei 1871 M sebagai realisasi Revolusi Perancis.
Dan Sosialisme-Demokratik, suatu skema Sosialisme yang memberikan penekatan berbeda dari gaya Marxisme-Leninisme dan turunannya seperti Stalinisme, Maoise, dan seterusnya. Termasuk gaya Sosialisme Eropa Barat, seperti yang memuncak pada skema Nazi (kini berhasil dalam skema Uni Eropa).
Secara umum, seluruh spektrum Sosialisme modern berada di bawah rujukan dan bayang-bayang pemikiran besar Karl Marx. Sehingga seluruh urat-akar Sosialisme pasti adalah pengikut Marxian, tapi tidak seluruh Sosialisme pengikut Marxisme (Komunisme).
Di Negara Amerika Serikat, Partai Demokrat mewakili gagasan soal Sosialisme-Demokratik. Sosialisme yang dikembangkan secara Demokratis dan Reformis. Di Negara Amerika Serikat, Sosialisme Demokratis biasa juga disebut Demokrasi Liberal, atau suatu gerakan yang menjadi baur dengan Demokrasi Sosial. Kapitalisme dalam gagasan Sosialisme Demokrasi dengan demikian tidak dimaknai secara hitam-putih dan frontal sebagai musuh tanpa syarat.
Sosialisme-Demokrasi cenderung bisa dikatakan melakukan suatu fusi-sinkretik anatara gagasan Liberalisme-Kapitalisme dengan Sosialisme-Komunisme. Ini kenapa Partai Demokrat, biasa disebut sebagai sayap Kiri-Tengah. Yang lebih menarik lagi, baik Partai Republik (berdiri sejak 1854 M) maupun Partai Demokrat (berdiri sejak 1828 M), semula berasal dari partai yang sama yang disebut Partai Demokrat-Republik (Democratic-Republican Party), yang merupakan sama-sama oposisi terhadap Partai Federal (Federalist Party) yang berdiri sejak 1890 (berakhir tahun 1816 M).
Partai Demokrat Republik merupakan aliansi Anti Federalisme dimana penyatuan Negara Amerika Serikat dalam format Federal yang Centralistik akan dianggap menuju atau menyerupai gagasan Monarkhi itu sendiri yang mereka tolak. Partai Demokrat Republik lebih menyukai gagasan Konfederasi yang lebih longgar. Titik temu kemudian dilakukan dalam traktat-traktat lanjutan dimana Federalisme (United) menjadi jempatan dari Konfederasi yang terlalu longgar dan Unitary (Uni) yang terlalu mengekang kebebasan. Bapak bangsa Negara Amerika yang dirintis oleh golongan Federalis kemudian bersatu dengan golongan Anti Federalis.
Partai Federalis yang meletakkan landasan Kemerdekaan dan Penyatuan Negara Amerika Serikat kemudian bubar, dan Partai Demokrat dan Partai Republik pecah dalam barisannya dan menyusun agenda masing-masing dalam dinamika kesetimbangan dialektik di Negara Amerika Serikat.Dinamika Kemerdekaan dan Pembangunan Negara Amerika Serikat memang tidak bisa dilepaskan dari inkubasi gagasan, konstelasi dan kontestasi politik yang terjadi di Eropa Kontinental, misalnya pada skema Revolusi Prancis dan sikap Great Britain dalam mengantisipasinya.
Negara Amerika Serikat sebenarnya tidak sepenuhnya steril dan netral dari gagasan Sosialisme, sebagaimana yang terjadi pada Revolusi Perancis; Sayap Kiri (Proletar) dan Sayap Kanan (Borjuis) adalah elemen pemegang saham dalam gerakan Anti Monarkhi yang telah diletuskan untuk menghantam golongan Agamawan [dibaca: Katolik] (Klerik) dan Bangsawan (Aristokrasi).Revolusi Perancis, Revolusi Amerika Serikat, dan Revolusi Bolsevik seluruhnya berkaitan dengan gagasan Republik dan Demokrasi yang telah diwacanakan sejak masa Renaissance, Enlightment, atau Aufklarung (Abad Pertengahan) untuk menafsir gagasan soal Res Publica atau Re Publika (Latin), yang pada gilirannya mengolah gagagasan sebelumnya berupa Politea atau Politike (Yunani).
Bagaimanakah gagasan Antik soal Res Publica atau Re Publica dan Politea atau Politike pada konstruksi pemikiran Roma dan Yunani tersebut sebenarnya? Bisakah kita mengikuti tata urut berpikir sebagaimana yang telah dilakukan masyarakat Barat (Judeo-Christian) agar kita mampu memiliki kesederajatan dalam menelaah dan sekaligus mengkritisinya?
Penulis merupakan ketua Yayasan Buana Varman Semesta (BVS). Adapun Yayasan Buana Varman Semesta (BVS) itu sendiri, memiliki ruang lingkup perhatian yang diwujudkan dalam tiga bidang, yakni: (1) pendidikan (Department of Education) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama The Varman Institute – Pusat Kajian Sunda (2) Ekonomi (Department of Economy) dan (3) Geografi (Department of Geography) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama PATARUMAN – Indigo Experimental Station.
Pada saat ini penulis tinggal di Perumahan Pangauban Silih Asih Blok R No. 37 Desa Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat (merangkap sebagai kantor BVS).
“Menulis untuk ilmu dan kebahagiaan,
menerbangkan doa dan harapan,
atas hadirnya kejayaan umat Islam dan bangsa Indonesia”.