Di dalam Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara Parwa 2 Sargah 4 sebagai sebuah naskah sastra Sejarah dari abad ke-17 M (ditemukan tahun 1970 M berupa naskah salinan) karya kelompok kerja di bawah tanggung jawab Pangeran Wangsakerta (Abdulkamil Muhammad Nasaruddin sebagai Penembahan Carbon atau Panembahan Agung Gusti Carbon atau Panembahan Tohpati) terdapat ulasan yang cukup menarik dan mengejutkan mengenai pemetaan mazhab-mazhab fiqih (school of thought in Islamic jurisprudence [law]) Sunni (Maliki, Hanafi, Syafi’i, dan Hambali) dan peta konstelasinya dengan apa yang dalam naskah disebut dengan datangnya pengaruh baru dari “Syiah Muntadar” yang diajarkan oleh Syeh Lemah Abang atau Syeh Abdul Jalil atau Syeh Siti Jenar yang juga kemudian telah menjadi berurat-berakar dengan kuat pengaruhnya di Pulau Jawa baik secara basis teologis maupun kekuatan politik.
Kata Muntadar di dalam bahasa Jawa Cirebonan (naskah ditulis bukan dalam bahasa Sunda Kuno dan bukan juga dalam bahasa Arab) tersebut kemungkinan besar diambil dari kata Arab dari konsep gelaran Imam Mahdi Al Muntazar (Imam Mahdi yang Dinantikan). Maka dengan demikian dengan mendasarkan pada keterangan naskah tersebut, dapat diambil suatu hipotesa jika tarekat Syeh Siti Jenar yang kita ketahui selama ini merupakan suatu bagian integral dari struktur Teologi Syiah Itsna Asy’ariyah (Syiah Imam Duabelas).
Penulis merupakan ketua Yayasan Buana Varman Semesta (BVS). Adapun Yayasan Buana Varman Semesta (BVS) itu sendiri, memiliki ruang lingkup perhatian yang diwujudkan dalam tiga bidang, yakni: (1) pendidikan (Department of Education) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama The Varman Institute – Pusat Kajian Sunda (2) Ekonomi (Department of Economy) dan (3) Geografi (Department of Geography) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama PATARUMAN – Indigo Experimental Station.
Pada saat ini penulis tinggal di Perumahan Pangauban Silih Asih Blok R No. 37 Desa Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat (merangkap sebagai kantor BVS).
“Menulis untuk ilmu dan kebahagiaan,
menerbangkan doa dan harapan,
atas hadirnya kejayaan umat Islam dan bangsa Indonesia”.