Sanad (garis silsilah) dan Matan (isi narasi) keilmuan (scientific knowledge) tidak berjalan melompat secara acak, melainkan bergerak secara teratur dan berestafeta.

Demikian juga pada lapangan keilmuan Geografi modern misalnya. Ilmu Geografi modern tidak langsung menasabkan garis silsilah dan konstruksi narasi keilmuannya langsung ke pada masa-masa seperti Geographia (‘Gambar Bumi’) karya Klaudius Ptolemaeus; melainkan harus transit pada masa-masa seperti Shurat-ul Ardh (‘Gambar Bumi’) karya Ibnu Hawkal.

Pengetahuan Eropa modern berkembang pada mulanya tidak dengan cara langsung mengakses literatur-literatur paling kuno dari bahasa Yunani melainkan harus transit terlebih dahulu melalui jembatan bahasa Arab.

Dari bahasa Arab masyarakat Eropa sejak Abad Pertengahan mulai mengkonservasi dan mengakses literatur dari masyarakat Arab yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Latin.

Dan bahasa Latin ini adalah bahasa Latin akademik yang berkembang baru sebagai medium peralihan dari bahasa Arab. Baru pada tahap kematangan tertentu masyarkat Eropa mulai kembali mampu mengakses terhadap literatur-literatur primer dan otentik.

Salah-satu buku yang menjadi pijakan dalam tahap perkembangan ilmu Geografi modern adalah Shurat-ul Ardh karya Ibnu Hawkal. Rumpun kitab-kitab yang dalam bahasa Pesantren akan disebut dengan nama Kitab Kuning, sementara masyarakat schooler Eropa akan menamainya Magnum Opus. (Dok. Andi/Toko Buku Sosok/Jakarta)


OPUS GEOGRAPHICUM

AUCTORE

IBN HAUKAL
(ABU ‘L-KASIM IBN HAUKAL AN-NASIBI)

SECUNDEM TEXTUM ET IMAGINES CODICIS CONSTANTINOPOLITANI CONSERVATI IN BIBLIOTHECA ANTIQUI PALATII No. 3546 CUI TITULUS EST

“LIBER IMAGINIS TERRAE”

EDIDIT COLLATO TEXTU PRIMAE EDITIONIS ALIISQU FONTIBUS ADHIBITIS

J. H. KRAMERS

SUMPTIBUS PARTIM RECEPTIS A SOCIOTATE C.E.N.
“OOSTERSCH GENOOTSCHAP IN NEDERLAND” AT A FUNDATIONE C.E.N. “STICHTING DE GOEJE”

TUTA SUB AEGIDE PALLAS TF

LUGDUNI BATAVORUM
APUD E. J. BRILL
1939

ditulis oleh

Gelar Taufiq Kusumawardhana

Penulis merupakan ketua Yayasan Buana Varman Semesta (BVS). Adapun Yayasan Buana Varman Semesta (BVS) itu sendiri, memiliki ruang lingkup perhatian yang diwujudkan dalam tiga bidang, yakni: (1) pendidikan (Department of Education) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama The Varman Institute – Pusat Kajian Sunda (2) Ekonomi (Department of Economy) dan (3) Geografi (Department of Geography) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama PATARUMAN – Indigo Experimental Station.

Pada saat ini penulis tinggal di Perumahan Pangauban Silih Asih Blok R No. 37 Desa Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat (merangkap sebagai kantor BVS).

"Menulis untuk ilmu dan kebahagiaan,

menerbangkan doa dan harapan,

atas hadirnya kejayaan umat Islam dan bangsa Indonesia".