Seharian tadi (Kamis, 01 April 2021), saya berkunjung ke beberapa pengrajin batu alam yang ada di daerah Gunung Masigit, Cipatat, daerah KBB.

Di daerah ini banyak pengrajin batu alam yang berproduksi membuat berbagai macam produk untuk keperluan interior, eksterior, dekorasi, atau keperluan pemakaman.

Umumnya batu yang di gunakan berjenis Marmer atau Pualam ( berwarna krem mengkilap dengan strip kuning tipis), batu Granit ( hitam mengkilap dengan strip putih tipis), atau batu Andesit ( berwarna abu abu).

Kalau kita lihat trend taman kota kita sering menjumpai batu yang di bentuk menjadi bulat sebagai dekorasi, ternyata pelopor batu bulat sebagai dekorasi itu adalah Kota Cimahi.

Batu bulat pesanan Kota Cimahi itu berdiameter 80 cm dan diletakkan di taman alun-alun Cimahi. Batu bulat ini akhirnya menjadi trend dekorasi taman di daerah lainnya.

Batu bulat itu bentuknya seperti iniļ¼š

Karena gambar bercerita lebih baik dari kata maka saya akan mengirimkan foto berikut deskripsi produk batu itu sendiri:

Patung Ganesha ini tingginya kira-kira 150 cm (tanpa base atau dudukan), berat nya kira kira 3 ton.

Patung macan ini, panjangnya kira-kira 175 cm, dijual seharga 12 sampai 15 juta.

Patung ini pesanan sebuah kuil, di pahat selama kira-ira 1 bulan,
beratnya 1 ton.

Patung dewa ini setinggi kira-kira 2 meter, beratnya sekitar 3 ton.

Mengingat beratnya produk patung di atas, biasanya harga patung sudah termasuk biaya angkutan barang .

Untuk dekorasi bola batu ukuran sedang, bisa mengangkat 12 batu menggunakan truk engkel, sedangkan bola batu besar seperti di alun-alun Cimahi hanya bisa muat 2 buah.

Salah seorang seniman batu senior di daerah Gunung Masigit adalah Abah Dodo, ternyata beliau adalah guru besar paguron pencak silat Putra Sanalika.

Di kesempatan kali ini, saya dan teman berkesempatan “Usik” Pencak Silat dengan Sang Master. Banyak ilmu yang kita dapatkan, selain ilmu Seni Batu, juga berbagai teknik beladiri. Dan pulangnya, saya dan rekan di beri hadiah Cobek produk Abah Dodo.

” Iraha-iraha kadieu deui Son, urang di ajar tarung jarak jauh ” kata Abah Dodo saat saya beranjak pulang.” Saya hanya tersenyum sambil menahan tangan yang linu setelah di ‘iteskeun’ Abah Dodo. Sungguh pengalaman yang berguna. (Soni Senjaya/VI)

ditulis oleh

Varman Institute

Pusat Kajian Sunda - The Varman Institute (TVI) merupakan unit unggulan yang berada di bawah Bidang Pendidikan Pengajaran dan Pelatihan (Department of Education, Teaching, and Training) dari Yayasan Buana Varman Semesta (BVS).