Di dalam kamus ”A Sanskrit-English Dictionary: Etymologically and Philologically Arranged with Special Reference to Cognate Indo-Eropean Language” karangan Sir Monier Monier-William (Bonden Professor of Sanskrit), KCIE (1819-1899 M) yang direvisi oleh E. Leumann, C. Cappeller, dan teman-teman pada tahun 1899 M terbitan Clarendon Press, Oxford termuat entri kata “Varman”.

Di sana dikatakan jika Varman adalah:
“Varman: “envelope”, defensive armoure, a coat of mail, etc.

Varman: a bulwark, shelter, defence, protection (often at the end of the name of ksathriya-s)

Varman: bark, rind

Varman: name of particular preservative formulas and prayer (especially of the mystic syllable hum-)”
(Sanskrit Dictionary: Monier-William)

Apabila diperinci dari keterangan Monier William tersebut, maka arti kata Varman akan merujuk pada beberapa arti sebagai berikut:
1. Envelope yang berarti wadah, penutup, atau sarung untuk melindungi sesuatu benda tertentu.
2. Armour atau Defensive Armour yang berarti perisai atau tameng yang dalam sinonim lainnya dalam bahasa Inggris disebut dengan kata Shield.
3. Coat of Mail yang berarti baju jirah atau baju pelindung tubuh dalam pertempuran masa silam yang bahannya biasa terbuat dari kulit atau logam.
4. Bulwark yang berarti benteng pertahanan pada masa lalu yang biasanya melindungi suatu bangunan atau pemukiman atau kota.
5. Shelter artinya tempat berlindung yang biasanya bersifat sementara dan tidak permanen.
6. Protection yang artinya suatu sikap atau aksi melindungi seseorang atau sesuatu yang penting dan berharga seperti masyarakat dan negara.
7. Defence yang artinya suatu sikap atau aksi yang bersifat melindungi atau bertahan dari suatu agresi pihak luar.
8. Bark artinya kulit pohon yang melindungi bagian keras kayu pohon.
9. Rind artinya kulit atau bagian pelindung luar pada buah-buahan, seperti kulit buah yang melindungi bagian daging pada buah.
10. The Name of Ksatriyas artinya nama yang melekat pada seseorang atau sekelompok orang atau keluarga dari kasta Ksatria (penguasa atau tentara).
11. The Names of Prayer artinya nama untuk menyebut sebuah rumusan dan peribadahan terkait kata Om atau Um atau Aum atau Hum dalam tradisi agama-agama Hindu Kuno: “om manipadme hum”.
(Klasifikasi dan Interpretasi terhadap Monier William oleh Gelar Taufiq Kusumawardhana)

Dari pembacaan terhadap karya Monier William yang didasarkan atas pembacaan dan bukti-bukti yang terdapat dalam literatur-literatur kuno seperti Purana dan Itihasa kurang lebih dapat diketahui jika makna Varman dapat dirangkum sebagai suatu sikap untuk Melindungi (Raksa) dan menjadi gelaran yang melekat pada nama-nama Penguasa (Ksatriya) dalam suatu rentang periode tertentu dalam sejarah kuno yang dipengaruhi aspek budaya dan keagamaan India Kuno Dharma (Sanata Dharma, Budha Dharma, dan Jaina Dharma).

Menurut Syamasundara Dasa dalam Hindi Sabdasagara yang diterbitkan oleh Nagari Pracanni Sabha (India), dikatakan bahwa:
“Varman or its variants, Varma, Verma, Varman, Burman, or Barman, are surnames that are used in India and South-East Asia”. Jadi menurut Syamasundara Dasa, perubahan pengucapan kata Varman antara lain dikenal sebagai kata Varma, Verma, Varman, Burman, atau Birma dan tersebar luas di India dan Asia Tenggara. Perlu diketahui bahwa perubahan dialek Varman dalam lidah Nusantara akan lebih familiar dengan nama Warman atau Parman.

Jika kita lebih luas mengkaji masa sejarah kuno yang relatif bersamaan dengan periode dimana Kutai Martadipura dan Tarumanagara membuka babak sejarah di Nusantara, temuan nama Purnawarman, Mulawarman, dan Aswawarman akan dikejutkan dengan temuan lainnya yang sama-sama diperkuat oleh fakta sejarah yang keras lewat prasasti-prasasti juga di seluruh Indo-China, India Timur-Laut (Assam), Banglades, India Selatan, India Timur, dan Srilangka bahwa nama-nama rajanya juga dilengkapi dengan Sufix (akhiran) -Varman. By Gelar Taufiq Kusumawardhana/The Varman Institute. (Varman dalam Aksara Brahmi, Palawa, dan Dewanagari)
—-
Kata sejajar Varman dalam bahasa Sanskrit ditemukan dalam bahasa Avestan (Persia Tua) yakni Framana yang kemudian masuk ke fase Pahlevi (Persia Pertengahan) sebagai Framan dan Persia Muda dengan kata Farman. Dari Persia Muda (sudah menggunakan aksara Arab) masuk ke dalam bahasa Turki sebagai Ferman dan ke dalam bahasa Inggris sebagai Firman. Artinya Perintah, Permohonan, Himbauan, Hukum, Keputusan, atau Maklumat (command, order, decree) yang dikeluarkan oleh Sultan Turki Usmaniyah sebagai dasar hukum/jurisprudensi (kanun) yang mengikat yang tidak terjelaskan dalam aspek Syariah (Quran dan Sunnah).

ditulis oleh

Gelar Taufiq Kusumawardhana

Penulis merupakan ketua Yayasan Buana Varman Semesta (BVS). Adapun Yayasan Buana Varman Semesta (BVS) itu sendiri, memiliki ruang lingkup perhatian yang diwujudkan dalam tiga bidang, yakni: (1) pendidikan (Department of Education) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama The Varman Institute – Pusat Kajian Sunda (2) Ekonomi (Department of Economy) dan (3) Geografi (Department of Geography) dengan unit kerja utamanya yang diberi nama PATARUMAN – Indigo Experimental Station.

Pada saat ini penulis tinggal di Perumahan Pangauban Silih Asih Blok R No. 37 Desa Pangauban Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat (merangkap sebagai kantor BVS).

"Menulis untuk ilmu dan kebahagiaan,

menerbangkan doa dan harapan,

atas hadirnya kejayaan umat Islam dan bangsa Indonesia".